Gambar Sampul Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 3 Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias
Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 3 Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias
Hendriana Werdhaningsih, Alberta Haryudanti, dkk

24/08/2021 11:54:11

SMA 10 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Prakarya dan Kewirausahaan

71

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:

Menghayati

bahwa begitu banyak keanekaragaman tanaman hias di

Indonesia, setiap daerah mempunyai ciri dan citarasa yang khas

Menghayati,

percaya diri, tanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam

membuat analisis kebutuhan akan adanya teknologi produksi yang baik dan

tepat untuk setiap usaha dalam bidang budi daya tanaman hias.

Menyajikan

simulasi

wirausaha budi daya tanaman hias, sesuai dengan jenis

tanaman hias yang ada di daerahnya masing-masing, berdasarkan analisis

keberadaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.

Mengidentifikasi dan memproduksi,

budi daya tanaman hias, sesuai

dengan jenis yang ada di daerahnya masing-masing, meliputi: teknik produksi,

perhitungan biaya, sistem pemasaran, model promosi.

Mempresentasikan:

-

Peluang dan perencanaan usaha sesuai pilihan budi daya tanaman hias

yang dipilihnya dengan sungguh-sungguh dan percaya diri.

-

Pengembangan bisnis budi daya tanaman hias, meliputi teknik produksi,

perhitungan harga, promosi dan pemasaran, sesuai dengan produk yang

dipilihnya.

BAB III

Kewirausahaan Budi daya

Tanaman Hias

Tujuan Pembelajaran

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

72

Budi daya tanaman adalah kegiatan untuk memproduksi tanaman atau bagian

tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui

pengelolaan tanaman dan lingkungan tumbuhnya, seperti tanah, air, udara, dan

cahaya matahari. Dalam budi daya tanaman, hasil yang maksimal dapat dicapai

jika tanaman dipelihara dan lingkungan tumbuh tanaman dapat dikendalikan

dengan baik. Hasil budi daya tanaman dapat dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan sendiri atau sebagian dipasarkan sehingga usaha budi daya tanaman

dapat menjadi mata pencaharian masyarakat.

Materi tentang budi daya akan mengajak siswa mengenal jenis tanaman pangan

dan tanaman hias, produk hasil budidayanya serta cara budidayanya. Di akhir

pembelajaran, siswa diajak untuk melakukan praktik budi daya tanaman serta

diperkenalkan juga dengan wirausaha di bidang budi daya. Budi daya tanaman

harus dilakukan dengan cara yang baik agar menghasilkan produk budi daya

bermutu sehingga dapat diterima oleh konsumen.

Permintaan masyarakat terhadap produk budi daya tanaman pangan lebih stabil

karena pangan adalah kebutuhan pokok bagi manusia. Tidak demikian halnya

dengan permintaan masyarakat terhadap tanaman hias yang sangat fluktuatif

karena dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan selera konsumen. Selain itu,

sifat tanaman hias merupakan kebutuhan tersier bagi masyarakat.

Karena peningkatan pendapatan perubahan gaya hidup masyarakat menyebab

-

kan peningkatan permintaan terhadap tanaman hias. Secara umum, di Indonesia

permintaan akan tanaman hias lebih tinggi pada bulan Juli-Desember. Namun, di

luar bulan-bulan tersebut, permintaan tanaman hias tetap ada.

Dalam wirausaha di bidang budi daya hias, kamu harus jeli dalam mendesain budi

daya yang akan kamu lakukan, terutama ketika memilih jenis tanaman yang akan

dibudidayakan serta merencanakan waktu panen. Dalam memilih jenis tanaman

hias yang akan dibudidayakan, perlu dipertimbangkan selera konsumen karena

konsumen akan menyenangi tanaman hias yang saat itu menjadi primadona.

Perencanaan waktu panen yang tepat berhubungan dengan pemenuhan

kebutuhan konsumen. Permintaan tanaman hias akan meningkat pada waktu-

waktu tertentu, misal pada perayaan hari keagamaan.

Hobi dalam budi daya tanaman dapat dijadikan peluang wirausaha yang

menguntungkan. Wirausaha budi daya tanaman dapat dimulai dari skala rumahan

dengan modal kecil. Wirausaha di bidang budi daya tanaman hias dapat juga

dikombinasikan dengan usaha penyewaan dan pemeliharaan tanaman hias.

Banyak pilihan wirausaha di bidang tanaman hias. Hal penting lainnya yang

harus dipertimbangkan dalam memilih jenis tanaman yang dibudidaya adalah

kesesuaian tanaman hias yang kamu dengan kondisi lingkungan budi daya

akan dilakukan. Cobalah perhatikan lingkungan tempat tinggalmu dan pilihlah

tanaman hias yang sesuai untuk dibudidayakan.

Prakarya dan Kewirausahaan

73

Cobalah kemukakan idemu tentang berbagai jenis usaha budi daya

tanaman hias yang dapat menjadi pilihan bidang wirausaha sesuai dengan

potensi wilayah tempat tinggalmu!

Di bawah ini adalah beberapa tips dalam memulai wirausaha di bidang budi

daya tanaman hias.

1.

Memulai dengan tanaman yang mudah

Jenis dan produk budi daya tanaman hias sangat banyak. Setiap

tanaman hias memiliki tingkat kesulitan budi daya yang berbeda-beda.

Kamu dapat memulai wirausaha budi daya tanaman hias dengan

memilih jenis tanaman yang mudah dibudidayakan sesuai dengan

kondisi wilayah tempat tinggalmu sehingga resiko kegagalannya akan

rendah.

2.

Memilih jenis tanaman hias yang akan populer

Kamu dapat melakukan survei atau wawancara langsung pada

konsumen hias untuk mengetahui jenis yang akan populer di masa yang

akan datang.

3.

Memilih tanaman hias yang permintaan konsumen stabil

Dalam memulai wirausaha di bidang tanaman hias, kamu perlu

mengetahui jenis tanaman hias dengan permintaan relatif stabil

sepanjang tahun

Tugas 1 (Individu)

A.

Proses Produksi Budi daya Tanaman Hias

Kamu sudah mengetahui tentang sarana produksi dan teknik budi daya

tanaman pada buku Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X, semester 1, Bab

3. Secara umum, teknik budi daya tanaman hias hampir sama dengan teknik

budi daya tanaman pangan. Teknik budi daya yang baik menentukan kualitas

produk tanaman hias yang dihasilkan. Berikut dijelaskan sarana produksi dan

teknik budi daya tanaman hias.

Sarana produksi yang diperlukan dalam budi daya tanaman hias hampir sama

dengan tanaman pangan. Tanaman pangan umumnya dibudidayakan dalam

lahan yang terhampar, sedangkan tanaman hias dapat juga dibudidayakan

dalam pot atau

polibag

di tempat terbuka atau ternaungi di pekarangan.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

74

Media tanam pot dapat berupa tanah yang dicampur dengan pupuk kandang

atau berbagai media tanam siap pakai yang tersedia di toko sarana produksi

pertanian. Berikut adalah bahan untuk budi daya tanaman hias.

1.

Benih atau bibit

2.

Media tanam

3.

Pupuk

4.

Zat pengatur tumbuh

5.

Pestisida

6.

Mulsa plastik (plastik penutup media tanam)

7.

Sungkup

(plastik penutup bunga/daun)

8.

Polybag

atau pot

Sumber: http://pupukmediaorganik.blogspot.com/

Gambar 3.1

Salah Satu Media Tanam Siap

Pakai

Sumber: http://vhaazishal.blogspot.com/2010/11/blog-

post.html

Gambar 3.2

Berbagai Ukuran dan Bentuk Pot

Sumber: http://orchidcrazeme.blogspot.com/2012/02/

jalan-jalan-cari-orkid-bangkok-thailand.html

Gambar 3.3

Sungkup

Sumber: http://infopublik.kominfo.go.id/album/109/

foto-dalam-negeri-bulan-september-2012/page/3

Gambar 3.4

Mulsa Plastik

Prakarya dan Kewirausahaan

75

Secara umum, teknik budi daya tanaman hias hampir sama dengan teknik

budi daya tanaman pangan. Berikut ini adalah teknik budi daya untuk

tanaman hias.

1.

Persiapan Lahan/Media Tanam

Budi daya tanaman hias dapat dilakukan di dalam pot (

polybag

) atau

dalam hamparan lahan. Persiapan lahan/media tanam dilakukan untuk

menyediakan media tumbuh yang sesuai untuk setiap tanaman agar

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kondisi tanah yang gembur

sangat dibutuhkan untuk budi daya tanaman.

Jika diperlukan, lahan tanam dapat diberi tambahan pupuk kandang.

Kadang-kadang, budi daya tanaman hias dilakukan di tempat yang

dinaungi dengan paranet atau plastik.

2. Pembibitan

Persiapan benih/bibit merupakan hal yang penting dalam budi daya

tanaman hias. Perbanyakan bahan tanaman hias dapat dilakukan melalui

perbanyakan seksual dengan menggunakan biji dan perbanyakan

vegetatif dengan menggunakan organ vegetatif.

Perbanyakan seksual dilakukan melalui biji yang merupakan hasil

pembuahan gamet betina oleh gamet jantan yang didahului oleh

penyerbukan. Biji yang akan dijadikan benih sebaiknya dipanen dari

induk yang sehat. Sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu.

Penyemaian dilakukan di lahan yang berbentuk bedengan. Lahan untuk

persemaian juga harus diolah agar gembur sehingga memudahkan

perkecambahan benih. Persemaian benih dilakukan di tempat yang agak

terlindung dari panas matahari atau dapat diberikan naungan paranet.

Persemaian benih juga dilakukan di bak plastik,

tray

atau pot plastik.

Media semai yang digunakan adalah tanah yang dicampur dengan

pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 atau dua bagian tanah dan

satu bagian pupuk kandang. Media semai juga dapat diganti dengan

media siap pakai yang dibeli di toko pertanian, seperti arang sekam

atau

cocopeat

. Selama persemaian, media semai dijaga kelembabannya

dengan melakukan penyiraman. Contoh tanaman hias yang diperbanyak

dengan benih adalah

Anthurium

dan

Adenium

.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

76

Sumber: http://www.indonetwork.co.id/cvbsf/3980357/

arang-sekam-padi-rice-husk-charcoal.htm, Tabloid Nova

(Foto: Ahmad Fadillah)

Gambar 3.5

Medium Arang Sekam dan Cocopeat

Sumber: http://kebun-eksotis.blogspot.

com/p/petunjuk-tanam.html

Gambar 3.6

Pembibitan pada Tray

Prakarya dan Kewirausahaan

77

Perbanyakan vegetatif menggunakan organ-organ vegetatif. Ke

-

untungan perbanyakan vegetatif adalah dapat menghasilkan bibit yang

seragam dalam jumlah banyak. Perbanyakan vegetatif dapat terjadi

secara alami maupun buatan. Perbanyakan vegetatif dapat dengan

menggunakan organ akar, batang, daun, tunas, sulur, dan umbi. Contoh

tanaman hias yang membiak secara vegetatif alami adalah bunga lili,

gladiol, dan kanna.

Perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias dapat dilakukan

melalui stek, perundukan, okulasi, dan penyambungan. Berikut adalah

contoh perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias.

a.

Stek: perbanyakan dengan menggunakan bagian akar, batang,

dan daun. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan stek

diantaranya adalah cocor bebek, begonia, sirih, mawar dan puring.

b.

Perundukan: perbanyakan dengan cara merundukkan bagian

tanaman ke tanah sehingga menginduksi munculnya akar.

Perundukan dapat dilakukan misalnya pada tanaman melati dan

alamanda.

c.

Penyambungan (

grafting

), merupakan penggabungan dua tanaman

yang berlainan sehingga tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh

tanaman hias yang diperbanyak dengan penyambungan adalah

mawar atau adenium.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.7

Ilustrasi teknik perundukan

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

78

Tugas 2 (Individu)

1.

Carilah lima jenis tanaman hias yang ada di wilayah sekitarmu !

2.

Pelajarilah lebih jauh tentang cara perbanyakannya!

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 3.8. Ilustrasi teknik penyambungan/

grafting

Lembar Kerja 2 (LK-2)

Nama

:

Kelas

:

No.

Nama Tanaman Hias

Cara Perbanyakan

Prakarya dan Kewirausahaan

79

Tugas 3. Kelompok

1.

Pilihlah satu dari 5 tanaman hias yang telah kamu dapatkan!

2.

Carilah informasi dari berbagai sumber tentang cara perbanyakannya!

Setelah itu, coba lakukan perbanyakan tanaman yang kamu pilih!

Lembar kerja 3 (LK-3)

Nama :

Kelas :

Nama tanaman

:

Teknik perbanyakan

:

Cara perbanyakan

:

Buat tahapannya lengkapi dengan penjelasan dan gambar!

3. Penanaman

Penanaman dilakukan jika lahan tanam sudah gembur. Jika terlalu

kering, lahan dapat disiram terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya

dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Jika diperbanyak dengan benih,

benih dapat ditanam langsung atau disemai terlebih dahulu sehingga

tumbuh menjadi bibit siap tanam. Bibit ditanam dalam lubang tanam

dengan ukuran yang sesuai untuk masing jenis tanaman hias.

4. Pemupukan

Pemupukan adalah penambahan unsur hara untuk mencukupi

kebutuhan tanaman. Pupuk dapat diberikan ke media atau disemprot

langsung ke tanaman. Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk

organik atau anorganik.

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi : (i) penyulaman, yaitu menanam kembali tanaman

yang mati, rusak atau pertumbuhan tidak normal, (ii) penyiraman,

disesuaikan dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat dilakukan pada

pagi atau sore hari. Jika cuaca panas, penyiraman dilakukan setiap hari,

(iii) pembumbunan, dilakukan untuk memperbaiki

aerasi

tanah (udara

dalam tanah bergantian dengan udara di atmosfer) serta menutup

pangkal tanaman atau bagian tanaman yang berada di dalam tanah, dan

(iv) penyiangan, membersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan

tanaman.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

80

6.

Pengendalian OPT

Pengendalian organisme pengganggu dilakukan untuk mencegah

mengendalikan organisme yang mengganggu pertumbuhan, produksi

dan kualitas hasil tanaman. Pengendalian dapat dilakukan dengan

menggunakan pestisida atau secara manual dengan mencabut atau

membuang tanaman yang terserang serta memungut hama pengganggu

tanaman. Saat ini sudah banyak tersedia pestisida alami.

7.

Panen dan Pascapanen

Panen dan pascapanen harus dilakukan dengan hati-hati agar kehilangan

hasil dan penurunan kualitas hasil panen dapat dihindari. Panen dilakukan

pada pagi atau sore hari. Pascapanen tanaman hias disesuaikan dengan

produk budidayanya.

a.

Tanaman hias daun

b.

Bunga potong

c.

Tanaman dalam pot

Tugas 4 (Kelompok)

Observasi dan wawancara

1.

Kunjungilah tempat budidaya tanaman hias!

2.

Lakukan wawancara dengan petani untuk mendapatkan informasi

tentang hal-hal berikut.

a.

Jenis tanaman hias yang mereka tanam.

b.

Sarana produksi yang mereka gunakan.

c.

Teknik budidaya yang mereka gunakan.

d.

Kesulitan dalam budidaya tanaman hias.

e.

Alasan mereka memilih jenis tanaman hias yang biasa mereka

tanam.

3.

Perhatikan sikapmu pada saat melakukan wawancara. Hendaknya

bersikap ramah, sopan serta bekerja sama dan bertoleransi dengan

teman sekelompokmu!

4.

Tulislah laporan hasil wawancaramu dan presentasi di depan kelas

dengan percaya diri

Prakarya dan Kewirausahaan

81

Sekarang kamu sudah memahami teknik budi daya tanaman hias. Selanjutnya,

kamu dapat mempraktikkan budi daya tanaman hias. Lakukan mulai dari

membuat perencanaan, menyiapkan sarana produksi, pengolahan lahan,

penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.

Sebelum memulai kegiatan budi daya, perlu diperhatikan kesesuaian wilayah

untuk tanaman yang akan dibudidayakan. Misalnya, jika kamu memilih

adenium, ketahuilah bahwa adenium sesuai ditanam untuk wilayah dengan

ketinggian maksimal 700 m dpl dengan suhu 25-30

o

C. Adenium lebih senang

hidup di lingkungan panas, kering dan bersuhu tinggi. Adenium memerlukan

sinar matahari langsung sekitar 5-12 jam per hari untuk pertumbuhan batang,

memunculkan bunga, dan memicu pertumbuhan akar dan membuat cabang

menjadi besar dan kokoh.

Pertimbangan lain dalam merancang budi daya tanaman hias adalah lamanya

masa tanam, dari tahap persiapan lahan/medium hingga panen, pasar sasaran

ke mana produk hasil panen tersebut akan dijual, atau peluang trend produk

hasil budi daya tanaman hias. Adanya trend pasar yang meningkat terhadap

tanaman hias jenis daun, akan membuka peluang budi daya tanaman hias

daun.

Lembar Kerja 4 (LK 4)

Nama kelompok

:

Nama anggota

:

Kelas :

Jenis tanaman yang dibudidayakan

:

Nama petani

:

Lokasi :

Laporan hasil observasi

:

Bahan :

Alat :

Teknik Budi daya

1.Pengolahan lahan

2.Penanaman

3.Pemeliharaan

4.Pengendalian hama dan penyakit

5.Panen

6.Pascapanen

Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu apakah budi daya yang

dilakukan sudah sesuai dengan standar untuk menghasilkan tanaman

hias hasil pertanian yang baik.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

82

Keputusan pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidaya dibuat setelah

dilakukan penelitian tentang kondisi tanah, iklim, potensi tanaman hias

di daerah tersebut, peluang pasar dan peluang pengolahannya. Tahap

selanjutnya adalah membuat rancangan proses budi daya yang akan

dilakukan, dimulai dengan persiapan lahan hingga panen. Buatlah

perancangan secara mendetail meliputi waktu, sarana dan proses yang

harus dilakukan.

Pelaksanaan budi daya tanaman hias dilakukan sesuai dengan rencana yang

telah dibuat. Lakukan pengamatan dan pencatatan secara berkala tentang

proses pertumbuhan tanaman. Lakukan pula evaluasi pada setiap tahapan

hingga panen. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk perbaikan perancangan

budi daya berikutnya.

Produk hasil budi daya tanaman hias dapat dikelompokkan sebagai tanaman

hias pot (

pot plant

) dan tanaman hias potong (

cut flower

). berupa daun dan

bunga, tanaman hias taman, serta bunga tabur dan bunga ronce, hias daun

dan tanaman hias bunga. Pengemasan produk hasil budi daya tanaman

hias  dapat memengaruhi kehilangan hasil dan stabilitas produk selama

pengangkutan maupun dalam pemasaran. Pengemasan juga memiliki

tujuan untuk meningkatkan nilai tambah prosuk hasil budi daya tanaman

hias. Pemilihan kemasan yang sesuai dengan produk budi daya tanaman

hias menjadi sangat penting. Misalnya, untuk tanaman hias dalam pot, peng-

gunaan pot menarik dan sesuai dengan selera konsumen akan meningkatkan

nilai jual produk.

Penggunaan kemasan kertas atau

plastic

pada bunga potong mem-

pertahankan kualitas produk. Pengemasan bunga potong untuk pengiriman

jarang jauh harus dapat memastikan bunga dalam keadaan segar setibanya

di tempat. Cara yang biasa digunakan adalah memasukkan pangkal

tangkai bunga potongan ke dalam tube berisi cairan pengawet/dibungkus

dengan kapas kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi cairan

pengawet, lalu dikemas dalam kotak karton/kemasan lain yang sesuai. Bunga

melati untuk tujuan ekspor, setelah disortir, direndam di dalam air es agar

keras, tampak bersih dan segar lalu dikemas dengan kotak

styrofoam

untuk

mempertahamnkan suhu yang sejuk. Pada bagian luar kemasan, diberi

keterangan nama barang/varietas bunga, jenis mutu (

grade

), nama atau kode

produsen/eksportir, jumlah isi, negara/tempat tujuan dan produksi Indonesia.

Prakarya dan Kewirausahaan

83

Tabel 3.1

Berbagai contoh tanaman hias dan produk budi daya

Produk budi daya

Kategori

Contoh

Tanaman hias pot

Daun

Aglonema

dan

Caladium

Bunga

Kaca piring, krisan dan melati

Tanaman hias potong

Daun

Puring dan

Phillodendron

Bunga

Heliconia

, mawar, sedap malam

dan krisan

Tanaman hias taman

Rumput-rumputan dan

bougainnvillea

Bunga tabur dan roce

Melati, mawar, dan kenanga

Sumber: http://www.trubus-online.co.id

Bunga anggrek dalam pot

Sumber: http://www.antarafoto.com

Bunga mawar dalam kemasan

Gambar 3.15

Contoh

pengemasan tanaman hias

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

84

Sumber: http://jmaisyara.blogspot.com/2013/03/panen-dan-pasca-panen-anggrek.html

Gambar 3.9

Pengemasan Bunga Potong untuk Pengiriman Jarak Jauh

Sumber: http://melativanjava.wordpress.com/

Gambar 3.10

Pengemasan bunga melati untuk ekspor dengan Kotak Styrofoam,

setelah disortir, direndam di dalam air es agar keras, tampak bersih dan segar.

Prakarya dan Kewirausahaan

85

Sekarang kamu sudah mengetahui bahwa produk budi daya tanaman hias

sangat bervariasi sehingga pelaku usaha budi daya tanaman hias jeli melihat

peluang usaha budi daya yang akan menguntung. Penetapan desain budi

daya tanaman hias dapat disesuaikan dengan target produk budi daya yang

akan dihasilkan dan peluang pasar yang menguntungkan.

B.

Perhitungan Harga Budi daya Tanaman Hias

Perencanaan bisnis yang baik sangat diperlukan agar usaha yang

dijalankan bisa berhasil dengan baik. Dimulai dengan pencarian ide,

penentuan jenis usaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, target

pasar, sampai strategi pemasarannya. Satu hal yang juga tidak kalah

penting adalah masalah pengelolaan keuangan, termasuk di dalamnya

perhitungan dari besaran biaya investasi dan operasional, sampai

ketemu harga pokok produksinya, kemudian penentuan besaran

margin, sehingga bisa ditentukan berapa harga jualnya.

Perhitungan biaya produksi produk pada dasarnya sama untuk jenis

apa pun, begitu pula dengan budi daya tanaman hias. Hanya sdikit

perbedaannya. Biasanya kalau budi daya tanaman hias pengambilan

marginnya lebih besar karena biaya operasional dan risikonya juga

lebih besar.

Biaya yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan harga

pokok produksi yaitu biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan

alat/gedung, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja

dan

overhead

). Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk

membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan tambahan

maupun bahan kemasan.

Semua biaya tersebut adalah komponen yang akan menentukan harga

pokok produksi suatu produk. Kuantitas produk sangat memengaruhi

harga pokok produksi, semakin besar kuantitasnya maka efesiensi akan

semakin bisa ditekan, dan harga pokok produksi yang didapatkan akan

makin kecil.

Harga Pokok Produksi (HPP) dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan

untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harga Jual Produk

(HJP) diawali dengan penetapan HPP/unit dari setiap produk yang

dibuat. HPP/unit adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang

dihasilkan. Misalnya, pada satu kali produksi tanaman hias dengan

HPP Rp.3.000.000,- dihasilkan 6.000 tangkai bunga, HPP/tangkai adalah

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

86

Rp.3.000.000,- dibagi dengan 6.000 yaitu Rp 500,-. Harga jual adalah

HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Jika misalnya ditentukan

margin keuntungan 100%, harga jualnya adalah HPP + 0,5 (HPP), jadi

harga jualnya adalah Rp1.000,- per tangkai bunga. Metode Penetapan

Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan,

berikut.

1.

Pendekatan Permintaan dan Penawaran (

Supply Demand Approach

)

Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga

keseimbangan (

equilibrium price

) dengan cara mencari harga yang

mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga

terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2.

Pendekatan Biaya (

Cost Oriented Approach

)

Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan

produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan

markup pricing

dan

break even analysis

.

3.

Pendekatan Pasar (

market approach

)

Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara

menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga

seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-

lain.

Setelah dapat ditentukan harga pokok produksi (HPP), bisa

ditentukan harga jual. Harga jual ini ditentukan dengan mem-

pertimbangkan juga harga kompetitor dan besaran margin yang ingin

diraih oleh perusahaan.

Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada

konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar

produksi seperti biaya distribusi dan promosi.

Total Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk

Biaya bahan

Rp. ...........................

Biaya tenaga produksi

Rp. ...........................

Biaya tidak tetap lain

Rp. ...........................

Biaya tetap (listrik, air, dll)

Rp. ........................... +

Harga Pokok Produksi

Rp. ...........................

Biaya pemasaran (10%

total)

Rp. ........................... +

Total HPP

Rp. ...........................

Prakarya dan Kewirausahaan

87

Tugas 5. Individu

Menghitung Harga Pokok Produksi dan Harga Jual

Pilihlah satu jenis produk budidaya tanaman hias, yang akan kamu

jadikan pilihan dalam wirausaha.

Buatlah perhitungan biaya lengkap untuk menjalankan usaha

budidaya tanaman hias yang kamu pilih.

Tuliskan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual (HJ)

dengan lengkap dan terperinci.

Tuliskan tugas tersebut pada kertas polio bergaris.

Kumpulkan pada guru, seminggu setelah tugas diberikan.

Total HPP

Rp. ...........................

Jumlah produksi

................... unit

HPP/unit

Rp. ...........................

Laba (% margin)

Rp. ........................... +

Harga Jual/unit

Rp. ...........................

Gambar 4.6

Perhitungan HPP dan Harga Jual

Setelah mengetahui cara menentukan harga pokok produksi dan harga

jual, komponen tersebut bisa dimasukkan ke dalam sebuah proposal

lengkap suatu usaha, atau biasa disebut proposal bisnis (business plan).

Beberapa hal yang biasa masuk pada proposal bisnis sudah dibahas

pada buku

Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 1

, Bab

Budi daya.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

88

C.

Pemasaran Langsung Budi daya Tanaman Hias

Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk

mencapai tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan

pemasaran suatu produk antara lain jenis produk, persaingan produk,

kebutuhan pasar, tujuan pemasaran dan hal lain yang berhubungan dengan

produk itu sendiri seperti: harga jual, kualitas dan kemasannya.

Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran

produk. Salah satu startegi pemasaran yang bisa digunakan untuk produk

makanan awetan dari bahan hewan adalah 4P, yaitu

Product

(Produk),

Price

(Harga),

Place

(Tempat) dan

Promotion

(Promosi).

1. Product

(Produk)

Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah:

(i)kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen,

(ii) kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar, (iii) penciptaan

produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen, (iv) penciptaan

nilai tambah pada produk, dan (v) penciptaan produk yang mempunyai

daur hidup

(life cycle)

panjang (jangan cuma

booming

sesaat).

Pengembangan produk budi daya tanaman hias yang telah diperkenal-

kan, adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan

kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama, serta

kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadi produk tanaman

hias yang lebih baik dan banyak diminati oleh konsumen.

2.

Price

(Harga)

Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan

di antaranya, yaitu: (i) mempertimbangkan harga pokok produksi, (ii)

menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik, dan (iii)

melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada

di pasar.

Pada produk Budi daya Tanaman Hias yang dicontohkan pada bab ini,

penetapan harga didasarkan pada harga pokok produksi dan harga

produk pesaing.

3.

Place

(tempat)

Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk bisa

dilakukan sebagai berikut: (i) lokasi penjualan sebaiknya yang mudah

dijangkau konsumen, (ii) lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang

memuaskan konsumen dan (iii) lokasi yang mempunyai nilai tambah:

ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya,

konsep “

one stop shopping

”.

Prakarya dan Kewirausahaan

89

Produk budi daya tanaman hias yang dijadikan contoh pada bab ini dapat

dijual di toko khusus bunga, toko yang menerima pesanan rangkaian

bunga, kerja sama dengan hotel dan restoran (biasanya setiap hotel

atau restoran menyajikan bunga di sudut ruangannya dan/atau di setiap

kamar khusus untuk hotel.

4.

Promotion

(Promosi)

Beberapa saluran promosi yang bisa digunakan dalam membantu

meningkatkan penjualan produk, bisa melalui media sosial, blog dan/

atau website. Juga bisa dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak

dilakukan berbagai instansi/organisasi di lingkungan sekitar.

Bentuk pemasaran bisa langsung atau tidak langsung, disesuaikan kebutuhan

dan kondisi. Pemasaran langsung  menurut 

Direct Marketing Association

adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih

media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan?atau transaksi yang dapat

diukur pada suatu lokasi. Pemasaran langsung biasanya menggunakan

saluran langsung ke konsumen (

Consumer direct

) untuk menjangkau dan

menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan

perantara pemasaran.

Pemasaran langsung untuk produk budi daya tanaman hias dapat

menggunakan berbagai saluran untuk menjangkau calon pembeli dan

pelanggan. Saluran itu seperti berikut.

1.

Penjualan tatap muka: adalah kunjungan penjualan lapangan.

2.

Pemasaran surat langsung: terdiri atas pengiriman tawaran,

pemberitahun, pengingat, atau barang-barang lain kepada

seseorang di alamat tertentu.  Pengiriman  surat  bisa berupa: fax

mail, e-mail , dan

voice mail

.

3.

Pemasaran melalui katalog: terjadi ketika perusahaan mengirimkan

satu atau lebih katalog produk kepada penerima yang terpilih.

4.

Telemarketing

: menggambarkan penggunaan operator telepon

untuk pelanggan baru, untuk berkontak dengan pelanggan yang

ada guna mengetahui dengan pasti level kepuasan pelangga, atau

untuk mengambil pesanan.

5.

TV dan media dengan tanggapan langsung lain : tiga cara tv dalam

mempromosikan penjualan langsung: iklan tanggapan langsung,

saluran belanja di rumah, dan videotxt dan tv interaktif.

6.

Pemasaran melalui kios: berupa mesin penerima pesanan

pelanggan.

7.

Saluran

online

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

90

Saluran terbaru dari pemasaran langsung adalah saluran elektronik. Istilah

perdagangan elektronik (

e-commerce

) menggambarkan satu varietas luas

dari perangkat lunak atau sistem komputer elektronik, seperti pengiriman

pesanan pembelian kepada pemasok melalui 

elektronik data interchange

(EDI), penggunaan faks dan e-mail untuk melakukan transaksi; penggunaan

ATM, kartu smart untuk memudahkan pembayaran dan mendapatkan uang

tunai secara digital; dan penggunaan internet dan layanan online.

Budi daya tanaman hias tentu memerlukan media yang tepat untuk sarana

promosi produknya. Media promosi yang bisa digunakan untuk pemasaran

produk khas daerah ini di antaranya adalah sebagai berikut.

1.

Pertemuan Rutin

Pertemuan rutin pada area paling kecil, misanya RT/RW dan/atau komplek

perumahan bisa dijadikan media promosi tanaman hias yang efektif. Jadi,

bisa dilakukan izin promosi pada pertemuan tersebut. Pertemuan rutin itu

bisa pertemuan PKK, dharma wanita, arisan dan lainnya.

2. Pameran/Bazar

Saat ini banyak sekali diselenggarakan pameran/bazar, baik oleh instansi/

departemen tertentu, maupun pihak swasta dan perorangan. Ajang ini

bisa digunakan untuk media promosi tanaman hias yang baik. Biaya yang

dikeluarkan juga biasanya tidak terlalu besar, masih sangat terjangkau

oleh skala usaha kecil dan menengah (UMKM)

3.

Media Sosial

Keberadaan media sosial saat ini sudah begitu menjamur, dimana berbagai

kalangan sudah sangat familiar dengan facebook, twitter, instagram dan

lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk media promosi yang efektif

dan efesien.

Tugas 5. Distribusi Produk

1.

Lakukan wawancara pada pelaku usaha mikro atau kecil dalam bidang

budidaya tanaman hias.

2.

Tanyakan model pemasaran yang mereka gunakan, catat!

3.

Tanyakan kendala terhadap model yang mereka gunakan.

4.

Buatlah analisis menurut pemikiran kamu terhadap model distribusi

yang dipilih pelaku usaha tersebut.

5.

Buat analisis tersebut dalam bentuk laporan, menggunakan kertas A4,

huruf times new roman, ukuran huruf 12 dan spasi 1,5.

Prakarya dan Kewirausahaan

91

D.

Perumusan Hasil Kegiatan Usaha untuk Budi daya

Tanaman Hias

Pemaparan materi tentang wirausaha budi daya tanaman hias, sudah

diberikan dengan lengkap, yang didukung oleh hasil pengerjaan tugas dari

setiap kelompok. Persentasi kelompok akan produk budi daya tanaman hias

juga memberika khazanah kekayaan keilmuan dan pengalaman pada teman-

temannya di kelompok lain.

Setelah melewati rangkaian pembelajaran sebelumnya, diharapkan semua

peserta didik memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan budi daya

tanaman hias, dan meyakini peluang akan usaha ini yang cukup baik.

Setiap kelompok sudah mempunyai produk unggulan yang akan dijadikan

tonggak sejarah memulai masuk dunia wirausaha. Setiap kelompok sudah

sangat mengetahui dan menguasai produknya masing-masing, sudah

membuat perencanaan usahanya dengan baik, sudah memilih sistem

pengolahan yang tepat, dan sudah melakukan perhitungan biaya yang

lengkap. Selain itu juga, setiap kelompok sudah mempunyai strategi

pemasaran yang terpilih.

Strategi pemasaran ini tidak bisa dipisahkan dari pemilihan model distribusi

produk karena salah satu bagian penting dari sistem pemasaran produk.

Pemilihan model distribusi produk yang tepat akan sangat menentukan

keberhasilan penjualan produk ke pasaran.

Saluran distribusi menjadi bagian penting dalam proses penyampaian

produk dari produsen kepada konsumen akhir. Sebagus apa pun produknya

dan segencar apa pun promosinya, tanpa pemilihan saluran distribusi yang

tepat, tidak akan membuat produk tersebut bisa sampai pada konsumen dan

diterima dengan baik oleh konsumen.

Saluran distribusi terdiri atas beberapa rantai yang saling terkait dan

memengaruhi. Beberapa rantai tersebut antara lain adalah

supplier,

manufacturer

,

distributor

dan

retailer

serta pelanggan. Saat ini, rantai dan

saluran distribusi tidak hanya bertujuan untuk mengurangi biaya, tetapi

lebih dari itu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga bisa

dipastikan produk terdistribusikan dengan baik sampai di tangan konsumen

yang ditargetkan.

Rantai distribusi merupakan suatu jaringan dari organisasi

value chain

yang

menjalankan fungsi menghubungkan produsen dan konsumen. Kegiatan

yang dilakukan oleh para penyalur ini pada prinsipnya akan mengurangi

hubungan langsung antara produsen dan konsumen, yang secara tidak

langsung juga membagi tugas sehingga masing-masing fokus pada tugasnya.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

92

Konsep pemasaran langsung adalah konsep yang pertama akan dijalankan,

saat usaha baru dimulai karena pemasaran langsung merupakan model

yang cukup sederhana dan aman, serta tidak membutuhkan waktu dan

modal yang banyak. Perputaran keuangan juga bisa cepat dengan sistem

ini karena tidak terjadi penumpukan tagihan dan administrasi yang rumit.

Untuk para pengusaha pemula, pengaturan keuangan yang baik adalah

kunci keberhasilan, agar keuangan yang terbatas bisa terus berputar.

Setelah berkembang, untuk produk budi daya tanaman hias ini, baru bisa

dicobakan sistem pemasaran lainnya, sehingga jangkauan pasarnya akan

semakin luas, dan semakin berkembang.

Tugas 6

Laporan Hasil Kegiatan Semester 2

Buatlah kelompok, terdiri dari 5-8 orang per kelompok

Buatlah laporan hasil kegiatan selama satu semester ini, dalam bentuk

business plan untuk produk budi daya tanaman hias (jenis produk

boleh dipilih, sesuai kesepakatan satu kelompoknya)

Tentukan strategi pemasaran untuk usaha budi daya tanaman hias

yang dipilih

Pilihlah jenis pemasaran yang cocok untuk budi daya tanaman hias

yang dipilih

Tentukan media promosi yang dipilih

Diskusikan dalam kelompok

Buatlah presentasi yang informatif dan menarik dari hasil kerja

kelompok yang sudah dilakukan, untuk disampaikan di depan kelas

pada guru dan teman-temannya

Mintalah masukan dan kritik terhadap tugas yang kelompok kamu

buat

Perbaiki tugas sesuai masukan dan kritik yang diberikan

Susun tugas tersebut menjadi Business Plan, cetak dan jilid (hard copy)

Serahkan pada guru

Prakarya dan Kewirausahaan

93

E.

Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Wirausaha Budi

daya Tanaman Hias

Evaluasi Diri Semester 2

Evaluasi diri pada akhir semester 2 terdiri dari evaluasi individu dan evaluasi

kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas

pembelajaran terhadap masing-masing peserta didik. Evaluasi individu

meliputi evaluasi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Evaluasi kelompok

adalah untuk mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam

kelompok, kaitannya dengan pencapaian tujuan pembelajaran.

Evaluasi Diri (individu)

Bagian A.

Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Keterangan:

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Netral

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Bagian B.

Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti

pembelajaran Budi daya di Semester 2

Bagian A

No.

Aspek Evaluasi

1

2

3

4

5

1.

Saya mengetahui tentang jenis budi

daya tanaman hias

2.

Saya mengetahui peluang usaha

budi daya tanaman hias

3.

Saya mengetahui teknik budi daya

tanaman hias

4.

Saya memiliki banyak ide untuk

budi daya tanaman hias yang sesuai

dengan potensi daerah

5.

Saya terampil melakukan budi daya

tanaman hias

6.

Saya dapat menghitung harga

pokok produksi dan menetapkan

harga jual untuk produk budi daya

tanaman hias

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

94

7.

Saya berhasil menjual hasil budi

daya tanaman hias dengan sistem

pemasaran langsung

8.

Saya bekerja dengan rapi dan teliti

9.

Saya puas dengan hasil kerja saya

pada Semester 1

Bagian B

Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Budi daya Semester 2:

Evaluasi Diri (kelompok)

Bagian A.

Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Keterangan:

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Netral

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Bagian B.

Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam

kelompok

Bagian A

No.

Aspek Evaluasi

1

2

3

4

5

1.

Semua anggota kelompok kami

memiliki sikap yang baik

2.

Semua anggota kelompok

kami memiliki pengetahuan

yang lengkap tentang materi

pembelajaran Semester 1

3.

Semua anggota kelompok kami

memiliki keterampilan yang

beragam

Prakarya dan Kewirausahaan

95

4.

Semua anggota kelompok kami

memiliki keterampilan kerja yang

tinggi

5.

Kelompok kami mampu

melakukan musyawarah

6.

Kelompok kami melakukan

pembagian tugas dengan adil

7.

Anggota kelompok kami saling

membantu

8.

Kelompok kami mampu menjual

banyak hasil budi daya unggas

petelur

9.

Kelompok kami melakukan

presentasi dengan baik

10.

Saya puas dengan hasil kerja

kelompok kami pada Semester 1

Bagian B

Pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok:

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

96

Prakarya dan Kewirausahaan

97

PENGOLAHAN

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

98

Peta

Materi

Wirausaha Produk

Pengolahan Makanan

Awetan Hewani

Perencanaan Usaha Pengolahan

Makanan Awetan Hewani

A

- Potensi makanan awetan hewani

- Teknologi sederhana

- Bahan baku melimpah

Sistem Pengolahan

Makanan Awetan Hewani

B

- Prinsip pengolahan

- Metode pengemasan dan pelabelan

- Contoh olahan : ikan asin

Penghitungan Harga Jual

Makanan Awetan Hewani

C

- Penentuan biaya investasi

- Penentuan biaya tetap dan tidak tetap

- Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP)

- Penentuan harga jual

- Perhitungan Laba/Rugi

Media Promosi

Makanan Awetan Hewani

D

- Pengenalan ke lingkungan terdekat

- Penitipan penjualan di warung/toko

- Melalui media social (fb, twitter, dll)

- Penjualan kreatif (car free day, dll)

Konsinyasi Makanan

Awetan Hewani

E

- Pemilihan warung/toko/outlet

- Pembinaan hubungan kerjasama

dengan pemasar

- Pemberian rewards dan bonus